Deli Serdang- Desa Regemuk, yang terletak di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, dulunya hanyalah titik kecil di pesisir Sumatera Utara. Namun di balik ketenangannya, tersembunyi potensi besar: hutan mangrove yang masih alami, hasil laut yang melimpah, serta semangat masyarakat yang ingin maju.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang digagas bersama Universitas Medan Area dan Universitas Graha Kirana, warga Regemuk kini mulai menapaki jalan baru menuju kemandirian ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Kolaborasi yang Menghidupkan Harapan
Program ini lahir dari semangat kolaborasi. Dosen dan mahasiswa hadir bukan hanya sebagai pengajar, tetapi sebagai mitra yang belajar bersama masyarakat. Bersama kelompok tani dan tokoh lokal seperti Bapak Tuah, warga dilibatkan dalam setiap proses: dari pemetaan potensi, pelatihan pengolahan hasil laut, hingga pengembangan ekowisata berbasis mangrove.
Konservasi Mangrove: Dari Edukasi ke Aksi
Hutan mangrove kini bukan sekadar latar belakang desa, melainkan pusat kegiatan konservasi dan edukasi. Masyarakat, termasuk anak-anak, diajak mengenal fungsi mangrove sebagai pelindung pantai dan habitat biota laut. Sekolah-sekolah lokal mulai menjadikan kawasan ini sebagai “kelas alam”.
Meningkatkan Nilai Tambah Hasil Laut
Selain konservasi, program ini juga menekankan pentingnya nilai tambah. Ibu-ibu rumah tangga diberdayakan untuk mengolah hasil laut menjadi produk seperti keripik udang, olahan kerang, dan abon kepiting. Produk-produk ini dipasarkan secara lokal dan mulai dikenal di luar desa.
Mewujudkan Ekowisata Berbasis Komunitas
Potensi wisata yang selama ini terabaikan kini mulai digarap. Pengunjung diajak menjelajahi hutan mangrove, menikmati kuliner khas pesisir, dan menyaksikan langsung kehidupan masyarakat nelayan. Wisata ini bukan hanya hiburan, tetapi juga edukasi lingkungan.
Penutup: Sebuah Langkah Kecil, Dampak Besar
Program pemberdayaan di Desa Regemuk menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, dari komunitas kecil yang percaya akan potensi lokalnya. Dengan pendampingan yang tepat dan semangat gotong royong, desa ini kini bergerak menuju kemandirian yang lestari.
Yayasan, perguruan tinggi, dan masyarakat bisa menjadi satu barisan dalam mendorong desa-desa pesisir lainnya untuk bangkit, menjaga alam, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.**
Disusun oleh: Dr. Indri Dayana. M. Si.
Divisi Edukasi & Pemberdayaan Kolaborasi UMA dan Universitas Graha Kirana
Terbitan : Yayasan Cinta Keadilan Indonesia
(Mitra kegiatan PKM Desa Regemuk)